Senin, 19 Desember 2011

REFRESH....



Pengembangan kepribadian adalah sebuah alat yang mana dapat mengeluarkan kemampuan anda dan kekuatan anda yang membuat anda sadar akan jati diri anda dan menjadikan anda lebih percaya diri untuk menghadapi dunia luar.
Pengembangan diri akan membuat orang-orang mampu meningkatkan kebutuhan mereka, kesehatan mereka, prospek karir mereka, hubungan mereka, kecantikan mereka dan masih banyak lagi. Sebagaimana kita memiliki banyak sekali daftar hal-hal yang kita inginkan, kita harus berusaha untuk mengetahui apa sebenarnya yang kita butuhkan.
Hal apa dalam hidup anda yang paling ingin anda tingkatkan? Karena ini adalah pertanyaan dasar, anda bisa anda dapat membuat pertanyaan anda sendiri untuk menemukan hal paling penting yang anda ingin tingkatkan dalam kehidupan anda sehari-hari. Ketika anda telah menemukan jawaban atas pertanyaan ini, sekarang anda siap untuk mengikuti tip-tip dibawah ini untuk meningkatkan “jiwa” dalan hidup anda.

1. Habiskan waktu dalam kegiatan sehari-hari anda untuk diri anda sendiri. Kebanyakan dari kita memberikan waktu dan usaha kita untuk kebutuhan atau pekerjaan orang lain. Oleh karena itu cobalah anda luangkan waktu beberapa menit untuk diri anda sendiri yang akan membawa perubahan besar bagi anda dalam jangka waktu yang lama.
2. Fikirkan tentang dan temukan jika anda benar-benar sedang melakukan apa yang anda inginkan. Kebanyakan dari kita, disebabkan oleh keadaan, tidak mampu untuk mengerjakan apa yang kita inginkan, mulai sekarang mari kita singkirkan alasan-alasan ini dan memulai melakukan apa yang kita inginkan. Hal ini akan menciptakan tingkat energy baru dalam diri anda ketika anda melakukan sesuatu yang benar-benar anda inginkan.
3. Alasan paling penting yang mencegah kita untuk melakukan hal-hal untuk diri kita sendiri adalah pemahaman dan pandangan kita tentang kesalahan. Jangan pernah takut akan kesalahan, jangan biarkan kegagalan menghentikan anda dari hal-hal yang anda ingin lakukan. Setiap orang dari kita telah belajar pada tingkat-tingkat awal hidup kita bahwa “Kegagalan adalah batu loncatan untuk meraih sukses” tetapi kenyataanya tak satupun dari kita mengikutinya.

4. Anda juga harus fleksibel untuk merubah jalan anda ketika sesuatunya tidak berjalan sesuai dengan keinginan anda. Ketika anda menetapkan fikiran anda terhadap sesuatu, sesuatu itu mungkin tidak akan berjalan lancer seperti keinginan anda, dalam keadaan ini anda harus siap untuk melakukannya dengan cara yang berbeda.
5. Terahir, dalam kegiatan anda sehari-hari temukan waktu dalam kehidupan anda sehari-hari untuk membaca atau mendengar beberapa artikel pengembangan kepribadian yang memberikan anda pelajaran inspirasional yang akan memberikan anda energy positif untuk peningkatan.
6. Otak kita memberikan respon lebih banyak pada gambar dari pada kata-kata. Jadi buatlah beberapa gambar tujuan-tujuan anda dan visualisasikan itu dalam kehidupan sehari-hari anda. Anda dapat mempraktekkan ini dengan menempelkan sebuah gambar di dinding depan tempat tidur anda dan tentunya ini akan membantu anda untuk melihat tujuan anda ketika anda bangun.
7. Jaga kesehatan tubuh dan fikiran untuk melawan pemikiran negatif anda. Yoga akan sangat membantu anda melakukan hal ini. Bangun awal dipagi hari, lakukan latihan pernafasan beberapa saat akan dapat merefresh pikiran anda dan akan memberikan anda hari yang cerah.
8. Buatlah catatan atau diary atas semua hal-hal positif dan negatif yang anda hadapi dalam kehidupan anda sehari-hari. Melihat kembali catatan-catatan dalam diari anda akan membantu anda mengukur perkembangan anda dan ini juga akan membantu anda belajar dari pengalaman hidup pribadi anda.
9. Kapanpun anda mencapai sesuatu, jangan menyimpannya untuk diri anda sendiri, berbagilah dengan teman dekat atau pasangan anda dan rayakan. Hal ini akan memotivasi anda untuk mencapai pencapaian-pencapaian yang lebih dalam hidup anda.

GROW....

Minggu, 18 Desember 2011

BERGOSIP BAIK BAGI KESEHATAN

Para wanita pasti melakukan aktivitas satu ini: bergosip. Memang sudah jadi rahasia umum, bahwa wanita tak bisa menyimpan rahasia.

Bergosip juga sudah menjadi makanan sehari-hari bagi sebagian wanita. Terlebih lagi kini banyak media yang memudahkan kaum wanita untuk bertukar informasi, seperti Twitter dan Facebook.

"Gosip merupakan bagian yang penting bagi kehidupan manusia. 99 persen apa yang orang perbincangkan adalah mengenai orang lain," ungkap psikolog Dr Colon Gill.

Namun, dibalik semua keburukannya, bergosip ternyata memberi dampak yang positif bagi kesehatan.

"Bergosip menaikkan kadar hormon positif, seperti serotin, yang membantu menurunkan stres dan kecemasan," ungkap Dr Colin Gill.

Dr Gill juga menjelaskan, pada saat wanita bergosip, mereka akan mendapatkan ketertarikan atas apa yang orang lain katakan dan begitu pula sebaliknya, dan ikatan tersebut membuat mereka merasa lebih baik dengan melepaskan perasaan bahagia.

"Bergosip selalu diselingi banyak tawa, dimana hal ini meningkatkan zat kimia 'bahagia' di otak wanita dan bahkan, ini justru membantu kita memberikan sedikit pemanasan untuk otot juga," tambah Dr Gill.

Karena itulah, seseorang yang menjalani hubungan sosial yang baik dengan orang lain cenderung merasa bahagia, sehat dan panjang umur dibandingkan wanita yang terisolasi dengan dunianya sendiri. Kebahagiaan yang diperoleh wanita secara tak langsung dari bergosip ternyata membantu mereka menunda proses penuaan.

Studi dilakukan oleh Brandeis University menemukan mereka yang memiliki hubungan sosial aktif ditunjang dengan olahraga rutin dan kontrol diri yang baik memiliki ketahanan dan menunda proses penurunan kualitas tubuh selama 10 tahun ke depan.

Namun, Dr Gill mengingatkan kalau gosip dengan pembicaraan serius dan terkadang menyakitkan justru tak baik bagi kesehatan.

"Gosip yang seperti itu justru membuat orang menjadi stres. Dan bisa saja gosip tersebut menjadi bumerang jika Anda mengatakan sesuatu yang tak benar," ungkapnya.


NGGOSIP "SMART" YUUUK CIN..........

satu bulan saya lalui dengan sangat "BODOH'

- terlalu tegang
- porsi negatif thingking berlebih
- sensitif memuncak
- egoisme,no respect....
- pasif
- ragu-ragu yg menyesatkan

okeeee.........semuanyaaa masuk ke tong sampah.........CLOSED!!


and now : C  h  a  n  g  e !


catatan : JANGAN TAKUT MENGAKUI KESALAHAN....................BE   BETTER  :)

Senin, 21 November 2011

Belajar Memaafkan bisa meningkatkan kesehatan Mental dan fisik

Menurut Mayo Clinic, memaafkan atau memberi ampunan akan terasa baik bagi kesehatan Anda. Dendam muncul untuk mempengaruhi sistem kardiovaskular dan saraf. Dalam sebuah penelitian, orang yang fokus pada dendam pribadi, memiliki tekanan darah dan detak jantung, dan peningkatan ketegangan otot. Hal ini ditambah dengan perasaan menjadi kurang terkendali. Ketika seseorang berhasil memaafkan orang yang telah menyakiti mereka, banyak dari mereka yang mengatakan merasa lebih positif dan santai. Penelitian lain menunjukkan bahwa memaafkan memiliki efek positif pada kesehatan psikologis anda.
Memaafkan bukan berarti melupakan, memaafkan itu melepaskan apa pun yang telah terjadi. Ini memang sakit, namun masalah itu akan pergi jika anda melepaskannya. Lepas bersama beban amarah dan kebencian.
Tidak ada pendekatan tunggal untuk belajar bagaimana memaafkan seseorang. Berbicara dengan teman, terapis atau penasihat (agama) dapat membantu proses untuk memilah-milah perasaan dan tetap di jalur yang benar. Sebuah tips atau cara untuk belajar memaafkan seperti yang ditulis oleh Mayo Clinic Women’s HealthSource dalam Science Daily, adalah.
  1. Akuilah rasa sakit dan kemarahan yang anda rasakan sebagai akibat dari tindakan orang lain pada anda.
  2. Mengakui bahwa untuk lepas dari sakit hati itu butuh perubahan.
  3. Cobalah untuk berpikir tentang orang yang menyakiti anda. Apa yang membuat ia melakukan itu? Kadang-kadang ada motivasi atau sebab yang membuat peristiwa menyakitkan itu terjadi pada Anda. Bagi sebagian orang, langkah ini diakhiri dengan berkata, “Aku memaafkanmu.”
  4. Ketika Anda berhasil melakukan dan melepaskan, ada kelegaan emosional yang datang bersamaan dengan pemaafan. 
sweet smile.....

Rabu, 28 September 2011

Gaya Presentasi diri Self Monitoring (Pemantauan diri)


Setiap orang akan berbeda dalam cara mempresentasikan diri mereka. Beberapa orang lebih menyadari tentang kesan publik mereka, beberapa orang mungkin lebih menggunakan persentasi diri yang straregik, sementara yang lain lebih menyukai pembenaran diri (verifikasi diri). Menurut Mark Snyder (1987), perbedaan ini berkaitan dengan suatu ciri sifat kepribadian yang disebut dengan self-monitoring yaitu kecenderungan mengatur perilaku untuk menyesuaikan dengan tuntutan-tuntutaan situasi sosial. Dengan demikian, self-monitoring adalah kecenderungan untuk merubah perilaku dalam merespon terhadap presentasi diri yang dipusatkan pada situasi (Brehm & Kassin, 1993). Atau menurut Worchel, dkk. (2000), self-monitoring adalah menyesuaikan perilaku terhadap norma-norma situasional dan harapan-harapan dari orang lain. Sementara Brigham (1991) menyatakan self-monitoring merupakan proses dimana individu mengadakan pemantauan (memonitor) terhadap pengelolaan kesan yang telah dilakukannya.

Individu yang memiliki se!f-monitoring yang tinggi (high self-monitors) menitikberatkan pada apa yang layak secara sosial dan menaruh perhatian pada bagaimana orang berperilaku dalam setting sosial. Mereka menggunakan informasi ini sebagai pedoman tingkah laku mereka. Perilaku mereka lebih ditentukan oleh kecocokan dengan situasi daripada sikap dan perasaan mereka yang sebenarnya. Mereka cakap dalam merasakan keinginan dan harapan orang lain, terampil atau ahli dalam mempresentasikan beberapa perilaku dalam situasi-situasi berbeda dan dapat merubah cara-cara presentasi diri atau memodifikasi perilaku-perilaku untuk menyesuaikan dengan harapan orang lain. High self-monitors digambarkan sebagai orang yang memiliki “pragmauic self’. Mereka dapat disebut juga sebagai pengelola kesan yang lihai (“skilled impression managers).

Sebaliknya individu yang termasuk rendah dalam pemantauan diri (low self-monitors) cenderung lebih menaruh perhatian pada perasaan mereka sendiri dan kurang menaruh perhatian pada isyarat-isyarat situasi yang dapat menunjukkan apakah perilaku mereka sudah layak. Dalam suatu alat tes yang dinamakan “self-monitoring Scale” yang disusun oleh Mark Snyder dapat diketahui bahwa ternyata orang mempunyai variasi secara luas dalam kesiapan dan kemampuan untuk memantau diri mereka sendiri.

Berdasar hasil penelitian, orang yang mendapat skore tinggi pada skala self-monitoring, akan mendapat keberuntungan dalam situasi sosial, Orang-orang akan menganggap mereka sebagai orang yang ramah dan relaks (Lippa, 1978), tidak pemalu dan lebih siap untuk mengambil inisiatif dalam berbagai situasi (Pilkonis, 1977). Tetapi kemungkinan mereka menjadi kurang dapat dipercaya dan dinilai dangkal (Gergen, 1977). Sehingga diasumsikan bahwa mereka yang berada pada tingkat self-monitoring yang moderat (sedang/di-tengah-tengah) adalah yang secara sosial ideal. Sebab hal ini akan membuat mereka bisa berfungsi secara efektif dalam mempresentasikan diri mereka, tanpa menjadi “bunglon sosial”.
Hasil-hasil penelitian yang lain menunjukkan bahwa karena high self-monitors mempersepsi diri sendiri sebagai orang yang berhasil dalam memberi kesan pada orang lain, maka mereka cenderung untuk memiliki harga diri yang lebih tinggi (Sharp & Getz, 1996). Mereka juga trampil secara sosial dalam menguji hipotesis tentang kepribadian orang (Dardenne & Leyens, 1995). Mereka juga lebih banyak mengingar informasi tentang orang-orang lain atau tindakan-tindakan orang lain. High self-monitors lebih menempatkan pada daya tarik fisik daripada kualitas pribadi ketika mereka memiliki pasangan romantis. Sedangkan low self-monitors lebih menekankan kecocokan dalam kepribadian dan minat daripada mencocokkan dengan daya tarik fisik dalam memilih pasangan (Glick. DeMorest, & Hotze, 1988). Akhirnya studi dalam organisasi menunjukkan bahwa individu yang tinggi self-monitoringnya lebih baik daripada yang rendah self-monitoringnya dalam bekerja antar departemen atau antar seksi yang menuntut fleksibilitas dan terbuka dengan keinginan dan harapan orang lain.

Sumber: www.edwias.com

Kamis, 05 Mei 2011

OPTIMIS nyookk....

Banyak orang yang susah bangkit setelah mengalami kegagalan.misal : gagal mencapai target,merasa bersalah atas suatu hal,dsb.Seorang yang optimis bukan berarti tidak pernah gagal atau salah.Seorang yang optimis akan selalu melihat hal-hal positif di balik kegagalan,dan melihat peluang di masa depan.Bagaimana cara kita bisa bersikap optimis,sehingga masa depan tampak lebih indah....sekalipun kita baru saja mengalami kegagalan...cekidottt :

1.NIKMATILAH kesuksesan sekecil apapun,jangan hanya melihat dari tujuan,tapi lihat juga prosesnya.keberhasilan menjalankan suatu proses pun sudah termasuk keberhasilan so.....syukurilah :)


2.TIRULAH orang-orang di sekitar kita yang telah berhasil mengatasi kegagalan menjadi sebuah keberhasilan.Tanyakan bagaimana mereka melakukan hal itu.....kita bisa belajar dari pengalaman mereka....


3.katakan TERIMA KASIH untuk apa-apa yg telah kita peroleh....


happy OPTIMIS everyday :)

Selasa, 12 April 2011

16 jurus....


Banyak orang yang ingin berkembang, tapi banyak juga dari mereka yang bingung bagaiamana atau darimana harus memulai. Berikut 16 cara praktis untuk membantu anda dalam mengembangkan kemampuan diri.

1. Membaca buku setiap hari

Tidak ada cara yang lebih mudah dalam menambah pengetahuan untuk mengembangkan diri kecuali membaca buku. Membaca buku setiap hari akan membuka wawasan dan pengetahuan anda mengenai ilmu-ilmu pengembangan diri yang sedang tren saat ini.

2. Mempelajari bahasa baru

Berapa banyak bahasa yang anda kuasai saat ini? tiga? empat? atau lima bahasa? Semakin banyak bahasa yang anda kuasai, maka semakin tinggilah nilai jual anda, dan tentu saja otak anda akan lebih bermafaat.

3. Cari hobi baru

Jangan pernah meremehkan hobi, jika anda merasa hobi adalah aktifitas buang-buang waktu, maka anda harus berfikir ulang. Selain bisa membuat rileks yang akhirnya berimbas pada ‘kesegaran’ pikiran, hobi juga bisa menghasilkan keuntungan, baik materi atau tidak.

Carilah hobi baru, jika anda suka olahraga dan penyuka futsal, maka pelajari juga olahraga lain seperti renang misalnya.

4. Ambillah kursus

Mengikuti kursus merupakan cara lain untuk mengembangkan kemampuan anda.

5. Cipatakan ruangan ‘kreatif’

Ruangan yang kreatif akan merangsang otak kita untuk menciptakan sesuatu yang kreatif juga. Buatlah ruang kerja anda ‘berbeda’, jangan hanya sebuah ruangan kotak yang menjemukan yang seolah-olah mengusir anda untuk segera pulang.

6. Tingkatkan kemampuan anda

Sejauh mana kemampuan Public Speaking anda? atau sudah berapa teknik wawancara yang anda kuasai? Tingkatkan kemampuan yang anda miliki hingga anda merasa ahli pada kemampuan tersebut. Jangan pernah berhenti untuk terus mengembangkan kemampuan anda.

7. Bangun lebih pagi

Jika anda bangun lebih pagi itu artinya waktu untuk mengerjakan hal-hal produktif ikut bertambah.

8. Miliki waktu olaharaga secara rutin

Kemampuan sebaik apapun tidak akan bisa maksimal jika kondisi badan anda tidak sehat. Buatlah waktu rutin untuk berolahraga, jangan sampai kemampuan anda tertutup penyakit yang sering menghampiri tubuh anda.

9. Menulis

Menulis merupakan salah satu aktifitas yang mampu mengasah kemampuan otak anda secara penuh. Jurnal, buku atau blog bisa menjadi alternatif untuk memulai tulisan pertama anda.

10. Keluar dari rutinitas

Salah satu hal yang membuat kreatifitas macet adalah rutinitas. Keluarlah dari rutinitas anda. Contoh sederhana, cobalah anda berangkat ke kantor dengan rute yang berbeda dari biasanya.

11. Mintalah umpan balik

Umpan balik atau feedback merupakan hal penting untuk mengukur sejauh mana hasil yang anda dapat. Mintalah umpan balik dari rekan kerja atau keluarga dan gunakan hal itu sebagai acuan untuk mengembangkan kemampuan diri anda.

12. Belajar dari orang lain

“Bahkan orang bodoh-pun bisa benar”, demikian kira-kira istilah yang tepat untuk menggambarkan point ini. Setiap orang unik dan setiap orang merupakan guru bagi kita. Jangan merasa bahwa anda merasa lebih pintar dalam segala hal, tetaplah rendah hati dan mau membuka diri terhadap orang lain.

13. Keluar dari kebiasaan buruk

Sering terlambat masuk kantor? atau sering mengingkari janji? itu adalah beberapa contoh kebiasaan buruk. Segera tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk anda. Kebiasaan buruk sekecil apapun bisa mengakibatkan hambatan dalam mengembangkan kemampuan anda.

14. Mulailah berbisnis


Berbisnis merupakan suatu hal yang sangat menantang. Banyak pengalaman yang akan anda dapatkan dari berbisnis. Jadi jangan ragu, walaupun kecil, belajarlah untuk berbisnis.

15. Tentukan waktu istirahat

Manusia memiliki batas, bahkan mesin-pun butuh istirahat. Atur waktu istirahat anda, dan tepati itu.

16. Patuhi komitmen

Sebaik apapun rencana yang anda buat, sebaik apapun tools dan fasilitas yang anda punya, tanpa sebuah komitmen maka rencana dan mimpi anda mustahil untuk terwujud. Jaga selalu komitmen dan konsisten pada mimpi dan tujuan anda.

Minggu, 10 April 2011

POSITIF THINGKING,dong!

Kata positif mengacu pada segala sesuatu yg serba baik,artinya kita harus mampu berpikir yg baik2 saja.Berpikir positif mampu menciptakan keseimbangan mental dan jiwa.Yg termasuk berpikir positif...

Tidak banyak mengeluh..........biasanya penyakit ini umumnya banyak menyerang kaum perempuan...hey ladies stopped your worried

Tidak curiga.........Curiga boleh asal tidak berlebihan.Seseorang yang bawaanya curiga,mudah terpengaruh oleh omongan orang lain.efeknya akan sering dimanfaatin orang lain...

Sportif.......kalah menang sama saja,asal seseorang dpt menerimanya dengan besar hati.tapi jangan terus berpikir kalau sudah kalah ya kalah selamanya.Untuk sesorang yang berpikir positif sbaliknya akan menjadi dorongan untuk intropeksi diri dan tidak ada kesalahan kedua,ketiga dst...karena hidup adalah pertandingan sesungguhnya...

Inovatif.......Seseorang yg pnya pikiran positif tdk akan pernah mengenal kata mandeg atau stagnan dia akan slu memiliki ide atau pemikiran untuk hari esok dan masa depan.Jadi dia tidak akan memiliki prinsip hari ini ya hari ini.Dia akan selalu mencari jalan untuk mengantisipasi suatu keadaan dengan membuat rencana.

Punya sikap..........Individu yg punya pikiran plin plan tdk akan dpt berpikir positif.Dia akan selalu berubah,tergantung keadaan hatinya,situasi kondisi,dan orang lain.Untuk orang yg berpikiran positif,masalah apapun selalu dipikirkan baik buruknya,baru mengambil sikap.Ia tidak akan mudah terpengaruh,ia juga akan mempertimbangkan cocok apa tidak untuk dia dan kalaupun dia ikut itu berarti dia menilai positif.

Bersikap positif.......jika sudah tersinggung,yg namanya positif selalu berkaitan dengan yg bauk,jika ia bersikap positif berarti ia bersikap yang baik juga.sikap mencakup keseluruhan arti dari diri kita,baik tingkah laku atau ucapan,setiap tindakan akan selalu dipikirkan dengan positif.


SELAMAT MENJADI MANUSIA POSITIF :)

Senin, 28 Maret 2011

MAKANAN FAVORIT MENENTUKAN KEPRIBADIAN

Banyak cara menilai kepribadian seseorang. Bila kamu masih dalam tahap "PeDeKaTe", ada baiknya mengetahui apa makanan kesukaan calon pacar. Dari situ, kamu bisa mengetahui bagaimana sifat dia yang sesungguhnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Baxters terhadap orang Inggris dan Skotlandia, belum lama ini, diketahui bahwa orang yang gemar makan wortel umumnya memiliki sifat pengasih dan berpikiran luas. Sayang, orang yang suka mengkonsumsi sayuran jenis ini, kemudian juga diketahui memiliki sikap ekstrovert dan bergaya bossy.
Bila dia gemar sekali memakan ayam goreng, ayam kuah opor dan berbagai masakan dari ayam, maka dia adalah tipe orang yang selalu bersikap realistis dan apa adanya. Dia cenderung berpikir logis dan jarang melibatkan perasaan dalam melihat suatu perkara.
Anda boleh merasa senang bila dia ternyata gemar sekali makan jamur, apapun jenisnya. Orang macam ini, kata survei itu, tergolong memiliki tingkat kesetiaan yang tinggi. Buktinya, 92% orang Inggris dan Skotlandia yang hoobi mengkonsumsi jamur memang terbukti setia.
Apabila dia gemar sekali makan mie, instant maupun olahan, terutama mie rasa ayam, maka dia termasuk orang yang independen. Bisa jadi demikian, faktanya, sebagian besar anak kost, terutama mahasiswa, ternyata doyan makan mie. Orang yang suka makan minestrone, sejenis sup yang disertai mie kecil-kecil, katanya sangat perfeksionis.
Sedangkan orang yang suka sekali akan tomat, katanya mempunyai sifat pemberani dan semangat tinggi. Namun sebagian lagi berpendapat bahwa orang yang gemar makan sup tomat ternyata mudah tergoda rayuan. Coba ingat-ingat, dia suka makan apa, ya?


Minggu, 27 Maret 2011

KECERDASAN EMOSIONAL

Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Pada kenyataannya, ada banyak kasus di mana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi tidak menjamin seseorang akan meraih kesuksesan.
Daniel Goleman, seorang profesor dari Universitas Harvard menjelaskan bahwa ada ukuran/patokan lain yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang. Dalam bukunya yang terkenal, Emotional Intelligence, membuktikan bahwa tingkat emosional manusia lebih mampu memperlihatkan kesuksesan seseorang.
Intelligence Quotient (IQ) tidak dapat berkembang. Jika seseorang terlahir dengan kondisi IQ sedang, maka IQ-nya tidak pernah bisa bertambah maupun berkurang. Artinya, jika seseorang terlahir dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup, percuma saja dia mencoba dengan segala cara untuk mendapatkan IQ yang superior (jenius), begitu pula sebaliknya. Tetapi, Emotional Quotient(EQ) dapat dikembangkan seumur hidup dengan belajar.
Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, dan contoh-contoh yang didapat seseorang sejak lahir dari orang tuanya. Kecerdasan Emosi menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:
  • empati (memahami orang lain secara mendalam)
  • mengungkapkan dan memahami perasaan
  • mengendalikan amarah
  • kemandirian
  • kemampuan menyesuaikan diri
  • disukai
  • kemampuan memecahkan masalah antar pribadi ketekunan
  • kesetiakawanan
  • keramahan
  • sikap hormat
Orang tua adalah seseorang yang pertama kali harus mengajarkan kecerdasan emosi kepada anaknya dengan memberikan teladan dan contoh yang baik. Agar anak memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, orang tua harus mengajar anaknya untuk :
  • membina hubungan persahabatan yang hangat dan harmonis
  • bekerja dalam kelompok secara harmonis
  • berbicara dan mendengarkan secara efektif
  • mencapai prestasi yang lebih tinggi sesuai aturan yang ada (sportif)
  • mengatasi masalah dengan teman yang nakal
  • berempati pada sesama
  • memecahkan masalah
  • mengatasi konflik
  • membangkitkan rasa humor
  • memotivasi diri bila menghadapi saat-saat yang sulit
  • menghadapi situasi yang sulit dengan percaya diri
  • menjalin keakraban
Jika seseorang memiliki IQ yang tinggi, ditambah dengan EQ yang tinggi pula, orang tersebut akan lebih mampu menguasai keadaan, dan merebut setiap peluang yang ada tanpa membuat masalah yang baru.

seberapa cerdaskah Anda ;)

Inteligensi dan IQ 

Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :
Faktor bawaan atau keturunan
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 - 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
Faktor lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Inteligensi dan IQ
Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age). Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.
Pengukuran Inteligensi
Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.
Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.
Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat.
Inteligensi dan Bakat
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
Inteligensi dan Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.