Minggu, 15 Januari 2012

tips.........


Gagal?Yuk ke Laut Aja….
Cara-cara “memanfaatan” kegagalan :
1.Santai!
Jika kita mendapatkan kegagalan sampai mempengaruhi fisik,berikan waktu untuk diam dan merilekskan diri.
2.Lepaskan uneg-uneg
Cari “tempat sampah” untuk mengeluarkan uneg-uneg.Kita dapat bercerita pada teman dekat,menulis berbagai keluhan di buku harian atau menyanyi keras-keras di kamar mandi.
3.Bermental Positif
Jika pikiran kita telah kembali jernih,merupakan kesempatan untuk membangun mental yang positif,sehingga dapat terus optimis.
4.Menghadapi tuduhan
Selain kegagalan itu sendiri,ada hal yg cukup memusingkan kita,yaitu menghadapi tuduhan dari orang lain.Namun hal ini dapat dikurangi jika kita memiliki mental yang positif.
5.Mencari Penyebab
Jika kita sudah dpt menerima kegagalan yg kita peroleh,asyik juga diingat lagi dengan hati yang lapang.jika sudah “terbuka” menerima,kita bisa mencari penyebab mengapa kita gagal.Kita dpt mencari penyebabnya dr dlm diri kita atau dr luar diri kita.
6.Sarang Kreatifitas
Gagal sebenarnya dapat diubah menjadi kekuatan yang kreatif,krn ide2 kreatif dpt juga muncul ketika kita berkali-kali gagal.
7.Menikmati Petualangannya
Peristiwa yg terjadi setiap hari kadang2 sulit diramalkan akan gagal atau berhasil.Sehingga kita pun fleksibel menyesuaikan diri.
8.Menertawakan kegagalan
Kegagalan memang tidak enak untuk dirasakan,tetapi kadang enak untuk ditertawai.Jangan terlalu serius memikirkan kegagalan,jadi perlu juga menciptakan humor tentang kegagalan.


9.Rencana Baru
Jika kita telah dpt tersenyum untuk kegagalan yg dialami,itu berarti kita telah selangkah lebih maju untuk menggapai kesuksesan selanjutnya.Kita dapat membuat rencana baru yang lebih ok dan mantap.Dan jangan lupa rencana itu dibuat dengan melihat kegagalan yg telah kita tertawakan.

10.Ke lautlah…..
Jika kita sedang gagal,sekali-kali ke laut aja ! tapi bukan untuk bunuh diri.Kita melihat panorama laut yg biru yg menyejukkan hati.Di hari-hari ceria kita kadang2 kemasukan  “benda asing” yg bernama gagal.Jika kita langsung putus asa,mungkin kita bisa jadi tiram yg mulai “busuk”.Tapi jika kita berusaha mengumpulkan kekuatan untuk “membungkusnya” dan dpt “menakhlukkannya” kejadiannya akan menjadi lain.Kita dapat menghasilan “mutiara” dari kegagalan yg kita alami.

Senin, 19 Desember 2011

REFRESH....



Pengembangan kepribadian adalah sebuah alat yang mana dapat mengeluarkan kemampuan anda dan kekuatan anda yang membuat anda sadar akan jati diri anda dan menjadikan anda lebih percaya diri untuk menghadapi dunia luar.
Pengembangan diri akan membuat orang-orang mampu meningkatkan kebutuhan mereka, kesehatan mereka, prospek karir mereka, hubungan mereka, kecantikan mereka dan masih banyak lagi. Sebagaimana kita memiliki banyak sekali daftar hal-hal yang kita inginkan, kita harus berusaha untuk mengetahui apa sebenarnya yang kita butuhkan.
Hal apa dalam hidup anda yang paling ingin anda tingkatkan? Karena ini adalah pertanyaan dasar, anda bisa anda dapat membuat pertanyaan anda sendiri untuk menemukan hal paling penting yang anda ingin tingkatkan dalam kehidupan anda sehari-hari. Ketika anda telah menemukan jawaban atas pertanyaan ini, sekarang anda siap untuk mengikuti tip-tip dibawah ini untuk meningkatkan “jiwa” dalan hidup anda.

1. Habiskan waktu dalam kegiatan sehari-hari anda untuk diri anda sendiri. Kebanyakan dari kita memberikan waktu dan usaha kita untuk kebutuhan atau pekerjaan orang lain. Oleh karena itu cobalah anda luangkan waktu beberapa menit untuk diri anda sendiri yang akan membawa perubahan besar bagi anda dalam jangka waktu yang lama.
2. Fikirkan tentang dan temukan jika anda benar-benar sedang melakukan apa yang anda inginkan. Kebanyakan dari kita, disebabkan oleh keadaan, tidak mampu untuk mengerjakan apa yang kita inginkan, mulai sekarang mari kita singkirkan alasan-alasan ini dan memulai melakukan apa yang kita inginkan. Hal ini akan menciptakan tingkat energy baru dalam diri anda ketika anda melakukan sesuatu yang benar-benar anda inginkan.
3. Alasan paling penting yang mencegah kita untuk melakukan hal-hal untuk diri kita sendiri adalah pemahaman dan pandangan kita tentang kesalahan. Jangan pernah takut akan kesalahan, jangan biarkan kegagalan menghentikan anda dari hal-hal yang anda ingin lakukan. Setiap orang dari kita telah belajar pada tingkat-tingkat awal hidup kita bahwa “Kegagalan adalah batu loncatan untuk meraih sukses” tetapi kenyataanya tak satupun dari kita mengikutinya.

4. Anda juga harus fleksibel untuk merubah jalan anda ketika sesuatunya tidak berjalan sesuai dengan keinginan anda. Ketika anda menetapkan fikiran anda terhadap sesuatu, sesuatu itu mungkin tidak akan berjalan lancer seperti keinginan anda, dalam keadaan ini anda harus siap untuk melakukannya dengan cara yang berbeda.
5. Terahir, dalam kegiatan anda sehari-hari temukan waktu dalam kehidupan anda sehari-hari untuk membaca atau mendengar beberapa artikel pengembangan kepribadian yang memberikan anda pelajaran inspirasional yang akan memberikan anda energy positif untuk peningkatan.
6. Otak kita memberikan respon lebih banyak pada gambar dari pada kata-kata. Jadi buatlah beberapa gambar tujuan-tujuan anda dan visualisasikan itu dalam kehidupan sehari-hari anda. Anda dapat mempraktekkan ini dengan menempelkan sebuah gambar di dinding depan tempat tidur anda dan tentunya ini akan membantu anda untuk melihat tujuan anda ketika anda bangun.
7. Jaga kesehatan tubuh dan fikiran untuk melawan pemikiran negatif anda. Yoga akan sangat membantu anda melakukan hal ini. Bangun awal dipagi hari, lakukan latihan pernafasan beberapa saat akan dapat merefresh pikiran anda dan akan memberikan anda hari yang cerah.
8. Buatlah catatan atau diary atas semua hal-hal positif dan negatif yang anda hadapi dalam kehidupan anda sehari-hari. Melihat kembali catatan-catatan dalam diari anda akan membantu anda mengukur perkembangan anda dan ini juga akan membantu anda belajar dari pengalaman hidup pribadi anda.
9. Kapanpun anda mencapai sesuatu, jangan menyimpannya untuk diri anda sendiri, berbagilah dengan teman dekat atau pasangan anda dan rayakan. Hal ini akan memotivasi anda untuk mencapai pencapaian-pencapaian yang lebih dalam hidup anda.

GROW....

Minggu, 18 Desember 2011

BERGOSIP BAIK BAGI KESEHATAN

Para wanita pasti melakukan aktivitas satu ini: bergosip. Memang sudah jadi rahasia umum, bahwa wanita tak bisa menyimpan rahasia.

Bergosip juga sudah menjadi makanan sehari-hari bagi sebagian wanita. Terlebih lagi kini banyak media yang memudahkan kaum wanita untuk bertukar informasi, seperti Twitter dan Facebook.

"Gosip merupakan bagian yang penting bagi kehidupan manusia. 99 persen apa yang orang perbincangkan adalah mengenai orang lain," ungkap psikolog Dr Colon Gill.

Namun, dibalik semua keburukannya, bergosip ternyata memberi dampak yang positif bagi kesehatan.

"Bergosip menaikkan kadar hormon positif, seperti serotin, yang membantu menurunkan stres dan kecemasan," ungkap Dr Colin Gill.

Dr Gill juga menjelaskan, pada saat wanita bergosip, mereka akan mendapatkan ketertarikan atas apa yang orang lain katakan dan begitu pula sebaliknya, dan ikatan tersebut membuat mereka merasa lebih baik dengan melepaskan perasaan bahagia.

"Bergosip selalu diselingi banyak tawa, dimana hal ini meningkatkan zat kimia 'bahagia' di otak wanita dan bahkan, ini justru membantu kita memberikan sedikit pemanasan untuk otot juga," tambah Dr Gill.

Karena itulah, seseorang yang menjalani hubungan sosial yang baik dengan orang lain cenderung merasa bahagia, sehat dan panjang umur dibandingkan wanita yang terisolasi dengan dunianya sendiri. Kebahagiaan yang diperoleh wanita secara tak langsung dari bergosip ternyata membantu mereka menunda proses penuaan.

Studi dilakukan oleh Brandeis University menemukan mereka yang memiliki hubungan sosial aktif ditunjang dengan olahraga rutin dan kontrol diri yang baik memiliki ketahanan dan menunda proses penurunan kualitas tubuh selama 10 tahun ke depan.

Namun, Dr Gill mengingatkan kalau gosip dengan pembicaraan serius dan terkadang menyakitkan justru tak baik bagi kesehatan.

"Gosip yang seperti itu justru membuat orang menjadi stres. Dan bisa saja gosip tersebut menjadi bumerang jika Anda mengatakan sesuatu yang tak benar," ungkapnya.


NGGOSIP "SMART" YUUUK CIN..........

satu bulan saya lalui dengan sangat "BODOH'

- terlalu tegang
- porsi negatif thingking berlebih
- sensitif memuncak
- egoisme,no respect....
- pasif
- ragu-ragu yg menyesatkan

okeeee.........semuanyaaa masuk ke tong sampah.........CLOSED!!


and now : C  h  a  n  g  e !


catatan : JANGAN TAKUT MENGAKUI KESALAHAN....................BE   BETTER  :)

Senin, 21 November 2011

Belajar Memaafkan bisa meningkatkan kesehatan Mental dan fisik

Menurut Mayo Clinic, memaafkan atau memberi ampunan akan terasa baik bagi kesehatan Anda. Dendam muncul untuk mempengaruhi sistem kardiovaskular dan saraf. Dalam sebuah penelitian, orang yang fokus pada dendam pribadi, memiliki tekanan darah dan detak jantung, dan peningkatan ketegangan otot. Hal ini ditambah dengan perasaan menjadi kurang terkendali. Ketika seseorang berhasil memaafkan orang yang telah menyakiti mereka, banyak dari mereka yang mengatakan merasa lebih positif dan santai. Penelitian lain menunjukkan bahwa memaafkan memiliki efek positif pada kesehatan psikologis anda.
Memaafkan bukan berarti melupakan, memaafkan itu melepaskan apa pun yang telah terjadi. Ini memang sakit, namun masalah itu akan pergi jika anda melepaskannya. Lepas bersama beban amarah dan kebencian.
Tidak ada pendekatan tunggal untuk belajar bagaimana memaafkan seseorang. Berbicara dengan teman, terapis atau penasihat (agama) dapat membantu proses untuk memilah-milah perasaan dan tetap di jalur yang benar. Sebuah tips atau cara untuk belajar memaafkan seperti yang ditulis oleh Mayo Clinic Women’s HealthSource dalam Science Daily, adalah.
  1. Akuilah rasa sakit dan kemarahan yang anda rasakan sebagai akibat dari tindakan orang lain pada anda.
  2. Mengakui bahwa untuk lepas dari sakit hati itu butuh perubahan.
  3. Cobalah untuk berpikir tentang orang yang menyakiti anda. Apa yang membuat ia melakukan itu? Kadang-kadang ada motivasi atau sebab yang membuat peristiwa menyakitkan itu terjadi pada Anda. Bagi sebagian orang, langkah ini diakhiri dengan berkata, “Aku memaafkanmu.”
  4. Ketika Anda berhasil melakukan dan melepaskan, ada kelegaan emosional yang datang bersamaan dengan pemaafan. 
sweet smile.....

Rabu, 28 September 2011

Gaya Presentasi diri Self Monitoring (Pemantauan diri)


Setiap orang akan berbeda dalam cara mempresentasikan diri mereka. Beberapa orang lebih menyadari tentang kesan publik mereka, beberapa orang mungkin lebih menggunakan persentasi diri yang straregik, sementara yang lain lebih menyukai pembenaran diri (verifikasi diri). Menurut Mark Snyder (1987), perbedaan ini berkaitan dengan suatu ciri sifat kepribadian yang disebut dengan self-monitoring yaitu kecenderungan mengatur perilaku untuk menyesuaikan dengan tuntutan-tuntutaan situasi sosial. Dengan demikian, self-monitoring adalah kecenderungan untuk merubah perilaku dalam merespon terhadap presentasi diri yang dipusatkan pada situasi (Brehm & Kassin, 1993). Atau menurut Worchel, dkk. (2000), self-monitoring adalah menyesuaikan perilaku terhadap norma-norma situasional dan harapan-harapan dari orang lain. Sementara Brigham (1991) menyatakan self-monitoring merupakan proses dimana individu mengadakan pemantauan (memonitor) terhadap pengelolaan kesan yang telah dilakukannya.

Individu yang memiliki se!f-monitoring yang tinggi (high self-monitors) menitikberatkan pada apa yang layak secara sosial dan menaruh perhatian pada bagaimana orang berperilaku dalam setting sosial. Mereka menggunakan informasi ini sebagai pedoman tingkah laku mereka. Perilaku mereka lebih ditentukan oleh kecocokan dengan situasi daripada sikap dan perasaan mereka yang sebenarnya. Mereka cakap dalam merasakan keinginan dan harapan orang lain, terampil atau ahli dalam mempresentasikan beberapa perilaku dalam situasi-situasi berbeda dan dapat merubah cara-cara presentasi diri atau memodifikasi perilaku-perilaku untuk menyesuaikan dengan harapan orang lain. High self-monitors digambarkan sebagai orang yang memiliki “pragmauic self’. Mereka dapat disebut juga sebagai pengelola kesan yang lihai (“skilled impression managers).

Sebaliknya individu yang termasuk rendah dalam pemantauan diri (low self-monitors) cenderung lebih menaruh perhatian pada perasaan mereka sendiri dan kurang menaruh perhatian pada isyarat-isyarat situasi yang dapat menunjukkan apakah perilaku mereka sudah layak. Dalam suatu alat tes yang dinamakan “self-monitoring Scale” yang disusun oleh Mark Snyder dapat diketahui bahwa ternyata orang mempunyai variasi secara luas dalam kesiapan dan kemampuan untuk memantau diri mereka sendiri.

Berdasar hasil penelitian, orang yang mendapat skore tinggi pada skala self-monitoring, akan mendapat keberuntungan dalam situasi sosial, Orang-orang akan menganggap mereka sebagai orang yang ramah dan relaks (Lippa, 1978), tidak pemalu dan lebih siap untuk mengambil inisiatif dalam berbagai situasi (Pilkonis, 1977). Tetapi kemungkinan mereka menjadi kurang dapat dipercaya dan dinilai dangkal (Gergen, 1977). Sehingga diasumsikan bahwa mereka yang berada pada tingkat self-monitoring yang moderat (sedang/di-tengah-tengah) adalah yang secara sosial ideal. Sebab hal ini akan membuat mereka bisa berfungsi secara efektif dalam mempresentasikan diri mereka, tanpa menjadi “bunglon sosial”.
Hasil-hasil penelitian yang lain menunjukkan bahwa karena high self-monitors mempersepsi diri sendiri sebagai orang yang berhasil dalam memberi kesan pada orang lain, maka mereka cenderung untuk memiliki harga diri yang lebih tinggi (Sharp & Getz, 1996). Mereka juga trampil secara sosial dalam menguji hipotesis tentang kepribadian orang (Dardenne & Leyens, 1995). Mereka juga lebih banyak mengingar informasi tentang orang-orang lain atau tindakan-tindakan orang lain. High self-monitors lebih menempatkan pada daya tarik fisik daripada kualitas pribadi ketika mereka memiliki pasangan romantis. Sedangkan low self-monitors lebih menekankan kecocokan dalam kepribadian dan minat daripada mencocokkan dengan daya tarik fisik dalam memilih pasangan (Glick. DeMorest, & Hotze, 1988). Akhirnya studi dalam organisasi menunjukkan bahwa individu yang tinggi self-monitoringnya lebih baik daripada yang rendah self-monitoringnya dalam bekerja antar departemen atau antar seksi yang menuntut fleksibilitas dan terbuka dengan keinginan dan harapan orang lain.

Sumber: www.edwias.com

Kamis, 05 Mei 2011

OPTIMIS nyookk....

Banyak orang yang susah bangkit setelah mengalami kegagalan.misal : gagal mencapai target,merasa bersalah atas suatu hal,dsb.Seorang yang optimis bukan berarti tidak pernah gagal atau salah.Seorang yang optimis akan selalu melihat hal-hal positif di balik kegagalan,dan melihat peluang di masa depan.Bagaimana cara kita bisa bersikap optimis,sehingga masa depan tampak lebih indah....sekalipun kita baru saja mengalami kegagalan...cekidottt :

1.NIKMATILAH kesuksesan sekecil apapun,jangan hanya melihat dari tujuan,tapi lihat juga prosesnya.keberhasilan menjalankan suatu proses pun sudah termasuk keberhasilan so.....syukurilah :)


2.TIRULAH orang-orang di sekitar kita yang telah berhasil mengatasi kegagalan menjadi sebuah keberhasilan.Tanyakan bagaimana mereka melakukan hal itu.....kita bisa belajar dari pengalaman mereka....


3.katakan TERIMA KASIH untuk apa-apa yg telah kita peroleh....


happy OPTIMIS everyday :)